BATAM (PK) – Provinsi kepulauan Riau adalah provinsi yang mempunyai 96% luas lautannya berbanding daratannya yang hanya 4%, dari 8.201,72 km² luas keseluruhan.
Dengan demikian Kepulauan Riau mempunyai luas wilayah perairan yang memiliki potensi kekayaan laut yang melimpah, sehingga dengan demikian dapat dikelola dan dimanfaatkan sebaik baiknya untuk aktivitas masyarakat yang pada akhirnya dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Demikian petikan uraian yang di sampaikan oleh Anggota DPD/MPR RI daerah pemilihan Provinsi Kepri, Ria Saptarika saat menjadi nara sumber di kegiatan Sosialisasi Empat Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara pada Jum’at, (21/7/2023) di hadapan masyarakat Kelurahan Kasu, Kecamatan Belakang Padang Kota Batam.
Menurut Ria sapaan akrab mantan Wakil Walikota Batam tersebut, banyak hal yang dapat dilakukan dalam pemanfaatan sumber daya laut bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Seperti, menangkap ikan, budi daya perikanan laut, wahana penyelaman, wisata hutan mangrove dan lain sebagainya. Kekayaan lautan Indonesia yang luas dan beragam menawarkan peluang yang baik bagi sektor ekonomi.
“Terdapat banyak sektor yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan laut seperti di sektor perikanan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat, hiasan dari kerang dan gonggong dapat meningkatkan penghasilan masyarakat yang tinggal di dekat laut, belum lagi wisata hutan mangrove di wilayah pesisir yang semuanya itu menawarkan peluang yang baik pula bagi sektor ekonomi,” kata Ria.
Selanjutnya senator asal Kepri yang memperoleh suara terbanyak di pemilu 2019 yang lalu menjabarkan bahwa, selain aktivitas masyarakat setempat dalam pemanfaatan sumber daya laut tersebut, tentunya peran pemerintah sangat di perlukan. di dalam pembangunan berbasis kelautan.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan pemerintah diantaranya adalah dengan memberikan pelatihan dan bantuan modal, bibit atau peralatan kepada para nelayan agar usaha di bidang budidaya laut bisa berkembang, bantuan perahu dan jaring untuk nelayan tradisional, membangun fasilitas yang berhubungan dengan pemanfaatan kekayaan laut, seperti tempat pelelangan ikan, dan lain sebagainya.
Dan yang paling penting adalah menjaga wilayah laut Indonesia dari segala ancaman dan kerusakan baik dari dalam maupun luar negeri, agar sumber daya alam laut Indonesia beserta pengelolaannya dapat di lindungi dan bisa di lestarikan.
“Yang sangat penting adalah bagaimana pengelolaan ruang laut Indonesia di kelola dan dijaga dengan sebaik-baiknya, yang bertujuan untuk melindungi sumber daya serta lingkungan laut serta pemanfaatan sumber daya laut dengan sebaik baiknya, untuk kemakmuran rakyat Indonesia sebagaimana yang tercantun dalam UUD 1945 Pasal 33 ayat (3) yang berbunyi, Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,” pungkasnya
Sosialisasi Empat Pilar MPR RI gencar di lakukan oleh seluruh anggota MPR RI di masing-masing daerah pemilihan dengan maksud untuk menyegarkan kembali ingatan seluruh rakyat Indonesia kepada nilai-nilai kebangsaan, serta memberikan pemahaman pada masyarakat atas empat konsensus dasar berbangsa dan bernegara, dengan tujuan masyarakat memahami dan dapat menerapkan nilai-nilai luhur bangsa dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR RI dilaksanakan di kelurahan Kasu, sebuah pulau yang masuk ke dalam wilayah kecamatan Belakang Padang Kota Batam Provinsi Kepri, dengan jumlah penduduk nya berjumlah 4.330 jiwa yang mayoritas adalah beraktivitas sebagai nelayan dan pedagang ikan.
Bertempat di Fasum RW. 003, kegiatan Sosialisasi Empat Pilar ini berjalan santai dan ringan namun nuansa pemberian pemahaman empat Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara tetap penuh semangat, tampak antusiasnya peserta menjawab setiap pertanyaan seputar materi yang di sampaikan yang di lontarkan dalam bentuk kuis.(red)