KEPRITERKINI.CO.ID BATAM — Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melaksanakan sosialisasi cegah paham radikalisme dan terorisme di Hotel Sahid Batam Center pada Rabu (22/12/2021).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepulauan Riau Pauzi, Penjabat (Pj) Sekda Provinsi Kepri, Dr. Ir. Lamidi beserta ormas kepemudaan Kota Batam dan mahasiswa.
Penjabat (Pj) Sekda Provinsi Kepri sekaligus menjabat sebagai Kepala Kesbangpol Provinsi Kepri, Dr. Ir. Lamidi mengatakan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para generasi muda untuk memahami tentang terorisme dan radikalisme.
“Mereka harus paham tentang apa arti terorisme dan radikalisme agar tidak terjebak ke dalam radikalisme dan terorisme. Termasuk, dalam menggunakan media sosial, menyampaikan aspirasi. Karena, kalau kita terjebak dalam unsur tersebut berarti bertentangan dengan 4 konsensus berbangsa dan bernegara. ” ujar Lamidi.
Lamidi menegaskan, jangan sampai saat ingin menyampaikan aspirasi itu, secara cepat malah bertentangan dengan koridor atau norma-norma peraturan Undang-Undang yang berlaku.
Dalam hal menanggapi penangkapan terduga teroris di Kota Batam beberapa waktu lalu, pihaknya mengaku sangat memberikan apresiasi kepada pihak berwenang dalam mengatasi aksi terorisme.
“Pihak aparat sudah melakukan deteksi termasuk FKPT dan masyarakat. Berarti disini ada pemahaman tentang tangkal radikalisme dan terorisme,” terangnya.
Lanjut, Lamidi menghimbau, kepada masyarakat dan seluruh mahasiswa serta para generasi muda, bila mereka melihat adanya kejanggalan atau pun hal yang aneh diluar norma-norma budaya segera laporkan.
“Jangan mudah terpengaruh terhadap informasi-informasi yang baru saja masuk dan itu harus disaring serta dilaporkan kepada pihak yang berwajib,” jelasnya.
Diwaktu yang sama, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepulauan Riau, Pauzi menyampaikan di Kepri ini paham radikalisme sudah mulai tumbuh. Ditambah lagi, dengan adanya terorisme yang diamankan Tim Densus 88 beberapa waktu lalu.
“Sehingga dengan latar belakang itu kita ingin membuat kegiatan ini dapat melibatkan organisasi-organisasi di Kota Batam secara khusus. Karena Batam merupakan titik sentral yang kita katakan agak sedikit rawan. Seluruh organisasi lebih banyak di Kota Batam, ditambah lagi penangkapan terduga teroris kemarin,” tutur Pauzi.
Dijelaskan Pauzi, dalam FKPT ini pendekatan-pendekatan bersifat lemah lembut. Bagaimana mengingatkan kepada masyarakat tentang bahayanya paham radikalisme dan terorisme ini.
“Ranah kita melalui pendekatan-pendekatan secara hati, batin dan edukasi. Kita mengenalkan paham radikalisme itu sehingga masyarakat mampu menerimanya dan dapat menghindari paham radikalisme itu dengan baik,” jelasnya.
Bukan hanya sekali itu saja, Pauzi kembali menghimbau kepada masyarakat agar kiranya dapat benar-benar memfilterisasi organisasi-organisasi yang ada. Terutama, aliran-aliran baru, (cw1)