KEPRITERKINI.CO.ID BATAM–Ketua Umum Perkumpulan Mubaligh Provinsi Kepri periode 2021 -2026, Maryono secara resmi telah dilantik langsung oleh Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad pada Sabtu, (13/11/2021) di Aula PIH, Batam.
Ia menyampaikan bahwa dirinya dipilih melalui formatur yang terdiri dari 11 utusan dalam musyawarah yang berlangsung di Asrama Haji Tanjungpinang, Kamis 14 Januari 2021 lalu.
“Saya diberikan amanah untuk memimpin
Perkumpulan Mubaligh Provinsi Kepri ini melalui formatur yang terdiri dari 11 utusan dalam proses Musyawarah,”ucap Maryono.
Dikatakannya, tentu setelah melalui proses Musyawarah pemilihan pengurus baru tersebut, maka alhamdulillah sekarang baru bisa dilantik oleh bapak Gubernur Kepri langsung.
“Kita tentu sangat bersyukur dengan pelantikan ini, bahkan langsung dilantik secara sah oleh Gubernur Kepri H Ansar Ahmad suatu kebanggaan baginya,”katanya.
Dijelaskannya, tujuan dari dibentuknya Perkumpulan Mubaligh Kepri ini tidak lain ialah, untuk mengkoordinasikan organisasi serupa di tingkat kabupaten dan kota. Selain itu juga dalam waktu dekat ini akan mendata berapa jumlah Mubaligh yang ada di Kepri berikut dengan latar belakangnya.
“Nah, ini yang menjadi fokus dalam waktu dekat ini setelah dilantik yakni mendata mubaligh yang ada di Kepri berapa banyak dan latar belakangnya,”jelasnya.
Menurut Maryono, Perkumpulan Mubaligh Kepri dilatarbelakangi sejumlah hal. Di antaranya banyaknya mubaligh terpendam yang belum terwadahi untuk muncul ke publik serta tidak ada kebersamaan dan perlunya kesepahaman untuk meningkatkan sumber daya mubaligh.
“Ini yang akan kita lakukan untuk meningkatkan kualitas mubaligh. Termasuk dari sisi ekonomi dan lainnya,”ungkap Maryono.
Maka kedepan yang menjadi fokus saya, untuk memperjuangkan Mubaligh Kepri mendapatkan pembinaan dari Kementerian Agama. Pasalnya jumlah Mubaligh yang ada di Kepri mencapai ribuan.
“Artinya Mubaligh di Kepri ini sangat perlu pembinaan, apalagi yang paling banyak itu di Batam. Untuk itu melalui organisasi perkumpulan inilah nantinya akan menjadi tempat wadah atau komunikasi apa saja menjadi kendala, bisa dibahas,”tutup Maryono, (cw1)